Bukan kebutuhan ,tapi keinginan.
Janganlah perbanyak keinginan,!
assalamua'laikum,
Banyak nya kebutuhan,menuntut
untuk kita kerja keras,usaha yang maksimal,memeras keringat,habiskan hari demi
memenuhi kebutuhan.
Bukan kebutuhan sebenarnya yang
menuntut untuk kita terus bekerja,namun banyak hal lain seperti banyak nya
keinginan,beda halnya dengan kebutuhan.Kebutuhan adalah salah satu aspek
psikologis yang menggerakkan mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi
dasar (alasan) bagi setiap individu untuk berusaha,yang pada dasarnya manusia
bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan(KBBI).
Sedangkan keinginan adalah segala
suatu yang dibutuhkan seseorang ,dan apabila tidak terpenuhi tidak mempengaruhi
daripada kehidupan orang tersebut.
Yang juga keinginan merupakan
suatu hal atau kebutuhan yang diharapkan dapat di capai, dengan tujuan
memperoleh kehidupan yang lebih baik.Sering juga kalau keinginan biasanya
untuk menegaskan status sosial sesorang,
bahwa ia sanggup atau mampu memiliki sesuatu.
Ada beberapa hal yang dapat
mempengaruhi kebutuhan, diantaranya:
·
Budaya dan adat
·
Agama
·
Pendidikan
·
Pekerjaan
·
Usia
Dalam hidup memang selalu dihadapkan dengan berbagai keperluan,terlepas
itu penting atau tidak penting,oleh karena itu agar kita dapat memilih dan
memilah apakah itu benar-benar penting.barulah kemudian kita berusaha untuk
memenuhinya.
Hidup sebenarnya sederhana,namun kita sendiri yang mempersulitnya,yaitu
dengan banyaknya keinginan.”satu orang dengan sejuta keinginannya”.
”Bermegah-megahan telah
melalaikan kamu” [At Takatsuur:1]
”Dan berikanlah kepada
keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang
dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan
itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
Allah menyebut orang-orang yang
boros dan menghamburkan harta untuk kepentingan pribadi secara berlebihan
sebagai “SAUDARA SETAN”. Mengapa? Ini karena orang yang boros biasanya akan
berlaku zalim. Meski pendapatan besar, karena boros, dia akan selalu merasa
kurang. Dia akan mencuri, merampok, korupsi dan sebagainya untuk membiayai gaya
hidupnya yang boros itu.
“Islam mengajarkan kesederhanaan,Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman”:
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ
كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ
الْمُسْرِفِينَ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu
yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
[al-A’râf/7:31].
wallahu a’lam.
Wassalamua’laikum.wr.wb. penulis,
Komentar
Posting Komentar