HARAPAN fasilitas pendidikan
“DILEMA KANTIN DALAM FASILITAS PENDIDIKAN”
(kantin yang ideal)
Asslamu’alaikum war,wab.
Pagi itu,jarum jam menunjukkan tepat pukul 10.00 WIB, “Bisakah kita tak keluar kampus,sebelum semua mata pelajaran selesai”?,tanya salah seorang mahasiswa kepada temannya,yang beberapa saat sebelum jam mata kuliah pertama selesai.
Inilah sedikit sentilan buat saya untuk tergerak dalam menulis artikel sederhana ini,setelah saya pikir bahwa saat mendengar salah seorang mahasiswa,yang bertanya kepada temannya.”oh,ini cukup bagus untuk di buat dalam sebuah artikel,barang tentu menarik untuk di baca”.demikian ujar saya dalam hati.
Nampaknya,Sungguh tak dapat saya biarkan terlampau lama untuk segera membangunkan nalar saya tentang hal ini.Jelaslah bahwa selama ini kantin selalu identik dengan tempat makan,tempat jajan atau tempat dimana para siswa atau mahasiswa menghempaskan rasa haus dan lapar.
Kini ! semakin terasa sulit untuk dibayangkan, jika suatu wadah praktek pengajaran dan pembelajaran, yang marak diminati karena terkenalnya dengan pendidikan yang berpotensi baik,namun tak terfasilitasi dengan sedikit lebih baik.
Jika dalam suatu fasilitas tertentu,yang hanya dapat kita ketahui dengan mendengar atau sekedar melihat,namun ternyata tak sebanding dengan apa realnya,Inilah kemudian yang kita sebut dengan problem.
Sulit memang ketika dua hal yang saling berkesinambungan(pendidikan dan fasilitas), namun tak berjalan secara berbarengan,maka akan timbul problema diantara keduanya.
Disini,saya ingin mengajak para pembaca agar melihat dan memberi pendapat pemikiran,betapa tidak atau pentingnya peran sebuah kantin dalam suatu sarana pendidikan.
“Kantin,”mungkin ia sarana yang patut ada, dan harus disediakan dalam suatu fasilitas belajar mengajar,terlebih dalam suatu perguruan tinggi.karena kita tahu,ia juga sebagai pelarian bagi para pelajar/mahasiswa,ketika ada kekosongan jam pelajaran.
Ia,”kantin” yang awalnya didirikan mungkin dengan tujuan, mengantisipasi siswa/mahasiswa agar tidak keluar dari pekarangan sekolah atau kampus untuk sekedar mencari makan,ternyata menyimpan banyak cerita.
Sebagai tempat yang paling sering dikunjungi para pelajar baik dari kalangan siswa ataupun mahasiswa, sebuah kantin haruslah sehat.
Makanan yang sehat pada tempat yang bersih dan sehat,akan membuat pikiran juga sehat”karena akal yang sehat ada pada tubuh yang sehat”,demikian pepatah”mens sana in corpore sano”.Pertanyaannya,seperti apakah kantin yang sehat dan ideal itu?.
Diantaranya yang tidak kalah penting ialah fasilitas cuci tangan ,yaitu yang disediakan hendaklah sabun cuci dan air mengalir,harus tersedia agar mereka dapat membersihkan tangan sebelum dan sesudah makan.Lain daripada itu makanan,tentulah ia harus sehat.Bukankah Rasulullah Saw mengajarkan “ النظا فة من الايمان “,kebersihan ialah bagian daripada Iman!.
Setelah kantin ditata, masih ada yang perlu dilakukan yaitu pengawasan makanan. Program kantin sehat memang bukan satu-satunya cara untuk membangun kantin yang sehat dan berkualitas. Program ini juga bisa jadi pemicu supaya tumbuh kesadaran di banyak sekolah, akan arti penting dari hidup bersih dan sehat.Oleh karena itu, program kantin sehat akan terus dikembangkan.
Disamping kebersihan yang harus kita perhatikan,ada juga yang lain yaitu menu yang sehat,juga control dalam menu,artinya untuk mendidik kejujuran dalam hal ini,karena sepanjang sejarah kantin,tak sedikit adanya penyelewengan kejujuran.
Sedikit realitanya,”adanya anak didik yang memanfaatkan momen berdesakan saat keluar main, ada yang mengambil segelas minuman, lalu pergi tanpa bayar. Ada pula yang turut larut meminta uang kembalian, padahal belanja pun enggan”.Inilah sedikit kutipan tentang penyelewengan kejujuran.
Kembali kita mengingat tentang program pemerintah dalam mewujudkan kepribadian anak bangsa yang jujur dan anti korupsi,dengan membentuk program kantin kejujuran.
“Kantin kejujuran lahir atas dasar Undang-Undang No.14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, dimana dalam pasal 16 disebutkan bahwa,”kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional,dalam peran mendidik generasi yang jujur dan anti korupsi”.
Harapan dan kenyataan pemerintah kita dalam memujudkan pendidikan karakter bagi anak bangsa ,ternyata belum sepenuhnya terlaksana dengan baik.Yangmana kantin adalah sebagai salah satu sarana dalam hal tersebut, menyimpan segudang asa, dan menyisipkan banyak rahasia,rancu tak berarah,seperti hilang cerita.
Lebih kurangnya sepuluh tahun berlalu.Sekolah ataupun Perguruan Tinggi yang membuat kantin kejujuran sudah tidak berdaya,karena kini kantin program pemerintah tersebut yang sengaja dibiarkan kosong,akhirnya benar-benar semakin kosong.Dalam arti perlunya tatanan yang lebih baik lagi,serta perlu “kontrol” yang lebih.
Untuk itu, perbaikan bagi kita bahwasanya fasilitas dalam penyediaan kantin sekolah,ataupun kampus,hendaknya dengan sepenuh hati,dalam arti di tata sedemekian rupa agar terminati oleh mereka(pelajar/mahasisa) yang akan berbelanja dan menikmati apa saja yang telah disajikan kantin tersebut.
Kemudian agar kita tahu ketika semua itu tertata dengan baik,maka mereka akan lebih terfokus dalam belajar,karena tak mesti memikirkan kemana mereka akan berbelanja untuk menghilangkan lapar dan dahaga selepas belajar dari kelas.
“Bogor (ANTARA News) - "Sekitar 84,30 persen kantin dari 640 sekolah di 20 provinsi di Indonesia belum memenuhi syarat kesehatan," kata Profesor Siti Madanijah, dosen Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia IPB, Minggu” http://www.antaranews.com/.”Keberadaan kantin di sekolah,juga penting menyediakan makanan dan minuman yang aman dan sehat untuk anak-anak”.ujarnya.
Walau jeram-jeram kehidupan yang selalu ada di hadapan,menghadang dengan penuh tantangan,kejenuhan dalam meghadapi berbagai permasalahan,baik dalam maupun luar pembelajaran lainnya.Namun bunga-bunga keindahan hati yang dipatrikan dari indahnya kehidupan yang nyata dijalani,akan melahirkan cikal bakal orang-orang besar,yang perduli dengan kemajuan pendidikan,sekaligus dapat menghantarkan masyarakat ini pada masa kejayaan.
Wallahu a’lam.
wassalamua’laikum war.wab.
penulis,
Komentar
Posting Komentar